Kamis, 31 Juli 2008

IMMANUEL KANT DAN AF’IDATUSSOFA

IMMANUEL KANT DAN AF’IDATUSSOFA
Immanuel Kant adalah seorang tokoh penting pencerahan. Ia memberikan definisi yang cukup jelas dan sangat bermakna.
Menurutnya, pencerahan itu sendiri adalah :
Keluarnya manusia dari ketidakmatangan yang diciptakannya sendiri. Sedangkan ketidak matangan adalah ketidak mampuan seseorang untuk melakukan akal-pikirannya tanpa bantuan orang lain. Ketidak matangan semacam ini terjadi bukan karena kurangnya daya pikir, tapi kurangnya keberanian untuk menggunakan pemahaman sendiri. Motto pencerahan menurut Immanuel Kant adalah SAPERE AUDE! Beranilah menggunakan pemahaman sendiri (KANT, what is enlightment? 1990)
Dari situ kita mampu merasakan apa yang dimaksud dengan Kant. Kant menganggap bahwa pencerahan bukan semata-mata kondisi intelektual di mana seseorang merasa terbebaskan untuk berpikir dan sanggup melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Yang dimaksud “bantuan dari orang lain” di sini adalah penggunaan otoritas luar secara berlebihan sehingga menghalangi seseorang untuk berpikir independent. Ini dari pencerahan bukanlah pemikiran itu sendiri, tapi baimana seseorang berani untuk menggunkana akal pikirnya.(Assyaukaine.com)
Jadi menurut saya, pencerahan yang dimaksud Immanuel Kant adalah tentang pemikiran yang jernih tanpa ada paksaan. Yang memacu seseorang untuk berpikir sesuai dengan logika dan penalarannya sendiri. Sihingga yang ada dalam otaknya bukan hanya pemikiran-pemikiran dari orang. Tapi ia juga mampu menggunakan akal dan pikirannya sendiri. Seseorang sudah mencapai sebuah pencerahan jikalau ia sudah berhasil dan berani mengutarakan pendapat dan pemikirannya sendiri. Terlebih jika seorang tadi melakukannya sendiri. Maka tak lain ia sudah mencapai titik sebuah pencerahan yang nyaris sempurna.
Secara tidak sadar, pencerahan seperti ini telah ditanamkan di sekolah kami. Dimana setiap harinya siswa bisa bebas mengeluarkan pendapat dan berani mengutarakan apa yang difikirkannya sendiri. Melakukan hal-hal yang diinginkan tanpa suruhan dari orang lain sudah menjadi hal yang biasa. Tak ada larangan untuk berpikir independent. Jadi siswa tidak pernah dituntut untuk menggunakan otoritas luar secara berlebihan. Siswa juga terbiasa menggunakan pemahanmannya sendiri atas suatu hal yang sedang dihadapinya.
Coz that, SAPERE AUDE, Yuuuuuuuuuuk!!!!

[+/-] Selengkapnya...

Baca tulisan blog Pak Doni bikin semangat

27 Juli 2008

Ini minggu yang cukup melelahkan. Tapi ini tak ada apa-apanya jika disbanding jihadnya Mujahid dan Mujahidah yang rela shahid di jalan-Nya. Terang saja, lha wong hari ini aku cuma melakukan kegiatan mingguan. Nyuci sekumpulan baju-baju kotor. Karena di hari-hari biasa, rasanya tidak membiarkan aku kelelahan nyuci. Karena pikiran sering berlarian ke sekolah. Juga dikarenakan males juga sih. Huh! Dasar. Masih suka males aja nih. Sebel gua…

Tapi ini minggu yang istimewa bagiku. Seperti biasa, jam tujuh lewat adalah waktuku melakukan kegiatan mingguan sama Mbak Amik. Temanku dari kecil yang sudah dua tahun ini mengambil tabungan milik RT kami sebagai ta
bungan koprasi. Kali ini Mila ikut menemani. Juga ada Arin. Anak Mojokerto yang baru kemarin sore menjadi anggota di Pondok Family milik Season.

Setelah mengambil tabungan dari rumah ke rumah, anak season makan sambil nonton TV barang sebentar. Seperti biasa, tiap pagi begini pasti lengganan gorengannya Ulfa (temanku dari kecil yang juga sekelas sama aku). Biasanya Kang Fidin membelinya di rumah Mbah Lam.

Usai makan, kami sepakat untuk berkumpul di teras. Rapat season kali ini membicarakan masalah kamar. Semenjak kepergian lima anak season I, pemilik kamar satu dan kamar yang lain memang tidak jelas. Almari-almari juga masih tidak jelas. Milik Putri, Laras dan Hana, almarinya malah di kamar Khusnul. Almari Tia malah di kamarku sama Mila. Dan milik Mila malah di kamar Putri cs.

Kalau lagi awal-awal gini sih masih mendingan tidak ribet. Tapi nanti kalau udah lama, bisa dipastikan adanya keributan. Belum lagi kalo missal malem-malem mau ngambil sesuatu di lemari. Musti gedor-gedor pintu dulu. Dan mengganggu ketenangan istirahat pastinya.

Beberapa waktu yang lalu, dengan sendirinya penempat kamar bisa terbagi. Hana satu kamar sama Putri da
n Laras karena mereka memang nyambung kalau ngobrol. Begitu pula denganku dan Mila. Tia pindah ke kamar depan karena dia paling nyambung sama Khusnul. Dan Arin, sebagai anak baru dia menempati kamar Khsunul.

Kamar Khusnul…

Dialah orang pertama yang sah menempati kamar depan. Dari dia kelas satu SMP. Dari ketika dia masih sering tidur sendiri, sampai ditemani Dian serta Vita, kemudian ditemani Tia dan Arin. Kamar yang dulunya merupakan tempatku berekspresi ini, kini menjadi kamar bersejarah bagi Khusnul dan bagi anak season dan keluargaku tentunya.

Hmmmmmmmm…

Rapat kali tak berlangsung lama. Kami langsung susun strategi untuk pembagian kamar sekaligus peletaan lema
ri yang tepat di ruang masing-masing.

Rencana, lemari Hana cs akan dipindah di kamarnya. Mila menggunakan lemari Wikan yang ditinggal di kamarku. Dan Tia menggunakan lemari Vitri yang masih ditinggal di kamar Hana cs. Dan rencana lemari itu akan dipindah ke kamar depan.

Sudah jelas. Kamipun bergerak.

Di kamar depan, lemari milik Hana cs dikeluarkan. Dan di kamar sebelahnya lagi mulai mengeluarkan semua yang ada di kamar. Termasuk kasur dan benda-benda lain. Perpindahan lemari satu dan lemari yang lain berjalan dengan lancar. Pembersihan kamar juga lancar-lancar saja. Aku hanya ikut sebentar saja. Karena hari ini aku harus nyuci banyak baju.

Setelah nyuci, aku ke depan TV. Anak-anak yang lain juga sudah istirahat. Nonton TV sebentar, kemudian mandi. Setelah mandi tidur… Fiuh… aku tidur pulas siang ini. Begitu bangun, kulihat Mila sudah tidur di sampingku. Begitu aku beranjak, kurasakan keheningan di rumah. Rupanya anak season lain juga tidur. Mungkin pada kecapean.

Lama setelah bergeming, aku sholat dzuhur. Setelah sholat kuhidupkan computer. Berharap siang ini mendapat berbagai inspirasi untuk menulis. Tapi sebelumnya aku sudah berniat mau membuka blog Pak Doni yang beberapa saat lalu sempat kucopy. Kubaca tulisan di dalamnya.

Aku terhenyak seketika begitu menemui gambar computer milikku terpajang di blog. Rasanya hatiku teriris. Air mataku menggenang. Entahlah.. padahal aku belum membaca tulisan yang disampaikan oleh Pak Doni.

Aku menyentuhnya. Meja itu.
Dan seperti membuka gerbang waktu. I can feel it. Sebuah energi tiada terputus...
untuk selalu berkarya dan berkarya.

Itu tulisan awal dari tulisan yang berjudul MEJA KERJA ITU. Entah kenapa hatiku tambah teriris. Aku berusaha membaca tiap tulisan di dalamnya.
Dan tak kupungkiri, bahwa manusia biasa sepertiku merasa istimewa begitu membaca tiap kalimat.

Banyak kalimat yang membuatku cukup termotivasi.
Aku inget pesen Ibu. Intinya terlalu larut dalam sanjungan itu tidak baik. Maka dari itu, apapun yang kuterima itu adalah motivasi. Yah! Semuanya motivasi to be better than before.

Semangatku menyalak! Ternyata membuat blog itu menyenangkan. Apalagi menuliskan sesuatu untuk menyemangati orang lain… Hmmm… kelihatannya mengasikkan. Aku akan coba to continue nulis blog.

Membuat berharga orang-orang pernah ditemui memang sangat indah. Karena ciptaa-Nya itu selalu indah. Maka mendefinisikan keindahan adalah kepuasan batin yang menyenangkan.

Inilah salah satu cara untuk menikmati hidup.

Hmmm… mungkin karena ini juga, aku senang bertemu dengan orang-orang yang romantis. Karena sepertinya mereka sangat menikmati kehidupan ini.

Aku akan berusaha untuk terus menikmati ini semua…

Aku harus belajar bersyukur…

^_^

SEMANGAT!!!

Lillah…

Bimbinglah aku menulis ya Allah.

Agar tidak terlalu banyak terjadi kecacatan.

Bantu hamba menulis, Robb

Agar tulisanku lebih banyak manfaatnya.

Bantu hamba merangkai kata, ya Rochman..

Agar semua tulisan ini bisa kupertanggung jawabkan dengan baik di hadapan mereka dan terutama hadapan-Mu.

Ridho-Mu kucari selalu…

With love,,,

-Fina_

[+/-] Selengkapnya...

KEKUATAN DO'A
Butuh temen curhat??? Wuah so pasti. Pa lagi kita udah masuk di dunia remaja yang emang penuh dengan jeratan masalah sehingga kadang membuat kita jadi frustasi. Merasa disingkirkan, merasa sendiri, merasa tersisih, merasa nggak ada yang mau mengerti??? Itulah sekiranya hal-hal rata-rata dialami remaja.

Mau curhat sama si A, takut bocor. Mau curhat sama si B, malu, mau curhat sama ini takut malah tambah bikin masalah, mau curhat sama itu, Argh paling nggak ada respon and nggak ada solusi. SO? Nggak dapet temen curhat deh!!!

kasian deh lu!

EIt, tenang! Curhat paling aman, paling menyenangkan dan dijamin bakalan nggak makan ati. Ya curhat sama Allah. Nangis aja sepuasnya, cara menghibur Allah lain dengan cara menghibur para manusia yang kadang menghibur malah tambah bikin masalah.

Allah memiliki segudang cara untuk mensiasati diri kita. Allah punya banyak rencana untuk penyelesaian masalah kita. Masalah seberat apapun, tak jadi soal. Allah mau kok mendengar curhatan dari kita. Allah nggak pernah lelah mendengarkan ocehan kita, memahami isi hati kita, mengerti kita ketika dalam kondisi apapun. Dan Allah nggak pernah mau nolak kalau dimintai tolong. Tapi, cara Allah menolong kita juga lain dengan cara ‘manusia’.
Ketika sedih, ketika gelisah, maka berdo’alah!

Selain membuat kita tenang, berdo’a adalah jalan efektif untuk menentramkan jiwa kita. Berdo’a dengan penuh kekhusukan membuat kita merasa dekat dengan Allah. Merasa diperhatikan sekali dan merasa selalu berada dalam lindungan-Nya. Coba apa yang kita rasakan setelah berdo’a? pastilah pikiran yang tenang dan hati yang damai. Dan yang pasti, setelah itu Allah akan membantu kita melakukan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan masalah. Kontan, kita bisa jadi percaya dan optimis dalam menyelesaikan masalah.

Jika udah berusaha, masalah tetep nggak bisa ditangani??? Ya.. berdo’a lagi. Menghadap Allah membuat kita senantiasa dekat pada-Nya.

RAHASIA DO’A

Do’a memberikan banyak kekuatan untuk diri kita. Dengan berdo’a, kita akan memperoleh ketentraman jiwa. Karena dengan berdoa, kita akan selalu mengingat Allah. Dengan berdo’a, pasti Allah akan mulai mengatur tercapainya keinginan kita. Yang entah itu menyangkut urusan dinia atau agama. Lantas, dengan berdo’a pula sifat-sifat tercela kita akan hilang secara bertahap, satu persatu. Dan secara bertahab pula, sifat terpuji akan mulai terlihat dan bermunculan pada diri kita. Yang pasti, iman kita akan tambah kuat. Keyakinan kita pada Allah yang maha pengasih akan semakin nyata di hati kita. Rasa mahabbah (rasa cinta) akan dahsyat bergelora di hati kita untuk Sang Pencipta Cinta. Allah sangat mencintai hamba-Nya yang senantiasa berdoa, sehingga Allah dengan ringan hati memberikan ridlo-Nya di dunia dan di akhirat. Dan yang paling tak tertandingkan adalah ketika kita mencapai tingkat yang sangat mulia, yaitu menjadi kekasih Allah. Dengan tanda dari sikap, fikiran dan perasaan, semua sudah menjadi milik Allah.

Kata Drs H. Amjad Al-Hafidh BSc, doa akan tambah tinggi nilainya jika dalam do’a kita, kita juga menyebut Al-Asama -ul khusna. Yaitu nama-nama istimewa milik Allah. Yang apabila disebut menjadikan hati tenang, mendatangkan bantuan untuk segala urusan.

Pembacaan Asma ul khusna yang setiap hari, dengan izin dan kehendak Allah ta’ala. Kaan terbentuk jasmani dan rohani yagn kuat. Yang jelas, bisa buat kita siap untuk menghadapi zaman modern. Hingga terbentuk insane-insan pembangunan yang gigih, serta lulus sebagai kholifah di bumi di dalam menjalankan tugas yang menyangkut duni dan agama. PINTU KEBAHAGIAAN TERBUKA SELUAS-LUASNYA.

Kekuatan do’a sangatlah besar. Menjadikan kita lebih bisa mendewasakan diri. Karena biasanya setelah berdo’a, pikiran kita akan jernih kembali. Semangat nyata menjadi berkobar untuk menjalani hari-hari penuh perjuangan. Maka jangan pernah ragu dengan kekuatan do’a!

La tahzan, Innallaha ma’ana!!!! Jangan bersedih, Allah bersama kita.

Jadi segala urusan, serahkan saja pada Allah. Allah punya segalanya. Hati kita, pikiran kita, perasaan kita, semuanya milik Allah. Wallahu a’lam bishshowab…

[+/-] Selengkapnya...

NICE TO MEET YOU, BRIGHT FUTURE


“MASA DEPANKU SEPERTI APA? APA AKU PUNYA MASA DEPAN CERAH???


“MASA DEPANKU SURAM!!”


“SURAM??? OH NOOOOOOOOOOOO!!!”

STOP. Ni zaman emang udah dipenuhi ramalan-ramalan. Bahkan udah pada pinter buat menduga-duga. Udahlah, nikmati aja hidup ini. Pikiran kita bakalan kacau kalau terlalu memikirkan kata orang.

Nggak ada yang berhak mengklaim masa depan kita suram. Bahkan kita sendiri nggak boleh menyiksa diri dengan tandasan itu. Perjalanan kita, tak ada yang tahu kapan berhentinya. Masa depan kita seperti apa, tak ada yang dapat menyangkanya. Semua yang tau Cuma Allah… so kita kembalikan segalanya pada Allah. Hidup ini adalah untuk berjuang, bukan untuk memikirkan hal-hal yang akan terjadi selanjutnya. Jangan sampe perjuangan kita berantakan gara-gara kita ngerasa masa depan kita ancur. Kita masih memiliki kesempatan untuk meraih apa-apa yang ingin kita raih. Masalah masa depan ancur ato enggak, itu kan tergantung usaha kita. Lagian, Allah juga lebih menghargai proses kan? Nah, marilah kita berproses ria.

Proses merupakan jalan utama meraih suatu hal yang kita inginkan. Masalah hasil yang didapat, itu urusan belakang. Yang terpenting adalah seperti apa proses itu sendiri. TENANG,TENANG!!! Allah aja menghargai proses. Jadi kalau kita terus berjuang, pasti nggak bakal ada yang sia-sia.

Ambil contoh, misal si Aida. Selama berminggu-minggu, dia menyiapkan tulisannya untuk mengikuti kompetisi karya tulis tingkat nasional. Memang agak berat, tapi itu tantangan buatnya. Karaya tulis yang memang khusus bertema lingkungan itu, membuat Aida jadi semangat membaca buku tentang lingkungan. Mengambil beberapa resensi sebagai imbuhan dari tulisannya. Berhari-hari dia mempelajari tentang lingkungan. Hingga ia tahu apa itu keanekaragaman hayati, ekosistem, pencemaran lingkungan. Dia juga mulai mengenal hal-hal yang dulu tidak ia kenali sama sekali.

Waktu berjalan, tulisan Aida sudah banyak. Dalam hitungan lembar, memang sudah memenuhi target. Lantas setelah itu, ia kirimkan tulisan tersebut via pos. “Kalah atau menang, Urusan deh. Yang penting tulisanku udah kukirim,” tegasnya.

Pengumuman memang sebulan setelah pengiriman tulisan. Sebulan itu, Aida sudah tidak memikirkannya. Dan begitu hari pengumuman, dia mendapati dirinya tidak masuk nominasi. “Yah aku kurang beruntung!”

Sama sekali tak ada perasaan menyesal. Memang sedikit kecewa, tapi sesaat kemudian dia ceria kembali. Mengapa? Karena Aida mengambil manfaat dari prosesnya itu. Dari menulis karya tulis, dia menjadi tahu tentang pentingnya lingkungan. Terketuklan kesadarannya untuk mempedulikan lingkungannya. Bukankah manusia akan bahagia ketika sadar???

So, tertanya Aida yang dulu sempat kecewa gara-gara kalah dalam komptetisi, ujung-ujungnya meraih kepuasan batin tak terkira. Karena Aida selalu mengambil sisi positif dari setiap apa yang didapatinya.

Allah tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya. Allah sangat menghargai proses. Hasil yang kita peroleh dari perjuangan kita adalah hasil yang sebenarnya kadang tak terduga. Kalaupun ujungnya memang mengecewakan, tapi sebenarnya ada nilai-nilai tersendiri dari setiap perjuangan. Mungkin tak bisa merasakan hasilnya untuk saat ini, tapi kelak ketika kita bersama-Nya. Barulah kita merasakan hasil daripada proses kita. Yaitu nikmat berada di sanding-Nya.

Semangat dan perjuangan adalah kunci utama menggapai masa depan cerah. Kalau semuanya udah diserahin sama Allah, I think everything is alright. Ya kan? Semua bakalan baik-baik aja, tinggal bagaimana kita berproses dan berdoa.

Jangan pernah ragu, jika kau masih percaya Allah akan membantu kita

Masa depan, hidup atau mati seseorang Allah yang menentukan. Jadi nggak usah hawatir. Semua sudah diatur. Sekali lagi, tinggal bagiamana kita berjuang.

Ingatlah! Sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati(QS Yunus: 62)

Jadi mulai sekarang nggak usah hawatir tentang masa depan atau apapun. Karena Allah akan selalu bersama kita. Membantu kita ketika sedang kesulitan, memberikan langkah terbaik untuk kita, semua tergantung kita. Masih maukah kita berproses dan berjuang??? Kalau masih mau, maka jangan kaget jika masa pedan cerah akan menyambut kita dengan senyum hangatnya.

Hidup tidak selalu seperti yang kita inginkan. Tak ada yang tau jika hidup bakalan lama atau malah singkat banget. Coz that, nggak ada salahnya mulai sekarang kita mempersiapkan diri menyiapkan masa depan kita bersama-Nya.

Masa depan sesungguhnya dalah masa dimana kita bersama-Nya kelak. Kita dipilihkan pada dua tempat. Tempat yang semua orang muslim pasti tahu. Surga dan neraka. Kiranya masa depan kita akan cerah jika kita terpilih menjadi ahli surga, dan begitu sebaliknya.

Sejuta rencana harus kita persiapkan sekarang. Kita tak pernah tahu kapan kita harus menghadap-Nya. Mulai mengambil simpati-Nya, mulai mendekat kepada-Nya. Agar kelak, kita bisa menikmati surga-Nya, dan merasa tenang berada dalam lingkup kasih sayang-Nya.

MARILAH KITA SAMA-SAMA BERJUANG,

MASA DEPAN CERAH!!! NICE TO MEET YOU.

[+/-] Selengkapnya...


CINTA ITU…?

Cinta adalah karunia-Nya

Bila dijaga dengan sempurna

Resah menimpa gundah menjelma

Jika cinta tak dipelihara

CINTA;The FIkr

Dari zaman ke zaman, kalo udah ngomongin soal ‘cinta’ emang nggak pernah ada habisnya. Setiap orang memiliki penalaran tersendiri terhadap hal yang satu ini. Untuk menghadapi hal ini, tiap orang juga punya cara masing-masing. Tapi harus tetep satu tujuan, mempertahankan kesucian hati.

Mulai tertarik pada lawan jenis. Entah itu karena wajahnya, suaranya, tutur katanya, atau hatinya. Mulai simpati pada seseorang, Nah loh udah mulai keluar tanda-tanda tuh. Apalagi neh, pengennya ketemu ma tuh orang, pengen deket, pengen ambil simpatinya, pengen memperhatikannya selalu, dan lain-lain dan yang aneh-aneh. WUAH KACAU NEH, MULAI KENA PENYAKIT CINTA.

But don’t worry! Cinta itu nggak liar kok. Tenang deh, yang paling penting itu adalah diri kita. Jadi, cinta nggak bakal jadi soal kalau kita pinter menjaga hati. Tu dia yang paling penting.

Menjaga hati berarti juga mulai menjaga pikiran, menjaga mata, dan juga menjaga tingkah laku. So pasti tuh.

Cinta itu adalah suatu hal yang jika terlalu dipupuk malah akan semakin menyakitkan. Tanpa sadar membuat kita berubah sedemikian drajat. Mungkin kita tidak menyadari, tapi itu kenyataannya. Yang kadang kala si pendiam bisa jadi cerewet, si cerewet jadi pendiam. Demi apa coba? Demi apalagi kalau bukan demi menarik simpati orang yang disuka. Kadang malah ada yang mendadak suka bahasa Inggris gara-gara si doi lihai banget ngomong nyerocos pakek inggris.

Mulai tidak mengenali diri. Semisal dulu nggak suka sama lagu pop, mendadap bisa ngefans abis sama lagu pop. Cuman gara-gara si doi suka banget sama lagu kaya gitu. Itu semua reflex terjadi. Setelah rasa suka pada doi ilang??? Nah, lo bakal nemuin diri lo lagi.

Nggak usah repot-repot berubah buat narik simpati doi, nggak perlu lagi pakek sok nyamain si doi. Kalo emang doi nggak sreg sama kita, ya pasti nggak bakalan mempan cara gituan. Kalo dengan cara kita berubah, kita jadi lebih baik sih.. WHY NOT. Tapi kalo kita berubah malah jadi yang enggak-enggak, ya mending kagak usah. Mana ada untung sih?

Sekali lagi, kita musti bisa memenej cinta sekeren mungkin. Jangan sampai cinta membuat bancana untuk kita. Labuhkan segala cinta kepada Pusat Segala Cinta yaitu Allah SWT. Yang selama ini memberikan cinta tak ternilai untuk kita. Kita wajib menyadari hal itu. Menyayangi hamba-Nya memang suatu hak, bahkan anugerah yang diberikan-Nya. Tapi jangan sampai kita mencintai doi lebih dari kita mencintai Allah. Karena kalau sampai kita lebih mengutamakan doi ketimbang urusan dengan Allah. Dijamin, hidup nggak bakal nyaman. Rasanya pasti gelisah mulu. Rasanya pengen ketemu doi terus, udah ketemu… rasanya pengen deket. Udah deket, rasanya nggak mau pisah. Pokoknya nggak bakal ada puasnya. Orang yang nggak mau menjaga hati, bakalan nggak pernah merasakan indahnya cinta itu sendiri.

Coba lihat orang-orang yang terbiasa menjaga hati. Hidupnya tak pernah disesaki kegelisahan. Ketika lagi sayank sama doi, curhat sama Allah. Ketika lagi seneng, curhat sama Allah. Ketika lagi rindu, curhat lagi sama Allah. Ketika ketemu doi, ingat sama Allah. Biar kita nggak macem-macem and bisa menjaga hati dan tingkah laku di depan doi. Dengan terus mengingat Allah, maka so pasti kita bakalan ngerasa makin deket sama Allah. Dari kedekatan itulah akan muncul keindahan cinta yang hakiki. Benar-benar merasakan kenyamanan berada dalam lingkup cinta-Nya. Seperti selalu di awasi dan selalu diperhatikan. Merasa lebih memiliki arti cita yang sebenarnya.

KALAU UDAH JATUH CINTA???

Hal yang perlu kita lakukan kalau kita jatuh cinta adalah tetap menjaga hati. Berusaha menjaga tingkah laku kita. Yang pasti jangan pernah mendramatisir perasaan yang ada. Semisal mulanya kita sukanya sama doi nggak seberapa. Nah karena kita terlalu menganggap berlebihan. Maka seiring waktu yang berjalan, perasaan itu akan tumbuh, tumbuh, semakin liar, semakin liar dan akan menyengsarakan diri kita.

Kalau cinta tak terkendali. Yang ada cinta itu kita membawa luka memar di hati kita.

Dan yang pasti, kalau udah jatuh cinta. Mulailah menyibukkan diri dengan hal-hal yang membuat kita melupakan kehadoran doi di hati kita. Jangan sampai bayang-bayang doi menggelayuti hari-hari kita. Kalau tiap hari, otak kita cumin buat mikirin doi, walhasil yang kita peroleh adalah ladang kemalasan yang nggak aka nada habisnya.

Jika udah terlanjur jatuh hati, yang terpenting nggak usah repot-repot berusaha melupakan doi supaya perasaan kita hilang. Maksudnya, nggak usah mikirn cara buat melupakannya. Coba bayangin aja, kalo tiap hari kerjaan kita cuman cari strategi buat ngelupain doi. Yang ada kita malah keinget terus sama doi. Ya nggak? Udahlah enjoy aja lagi. Perasaan suka itu kan wajar. Jadi dianggap biasa aja. Nggak usah terlalu didramatisir and nggak perlu sibuk nyari strategi buat ngelupai dia. Dia itu kan bukan untuk dilupakan, tapi kehadirannya dalam hati juga bukan untuk dipelihara.

Bersikap bisa, menyikapi semuanya dengan cara sebijak mungkin. Mencoba mengenali diri sendiri. Dan mencoba mengendalikan diri.

Yah memang perlu disadari, remaja kaya kita-kita ini emang rentan hubungan sama lawan jenis.

Perasaan cinta memang merupakan fitrah. Nggak ada yang bisa nolak perasaan seperti itu. Tapi semua kembali pada kita, tergantung bagaimana kita menyikapi hal itu.

Mau jadi apa kita kalau tiap hari yang diinget cumin doi mulu. Terus, kapan waktunya kita inget Allah??? Nah lo… yang musti kita tekankan pada diri kita adalah, berikut ketika kita mencintai ribuan orang sekalipun, Allah tetep musti jadi yang numberone. Jadi biar ribuan orang tertanam di hati kita, yang nggak boleh dilupakan adalah Allah. Jangan mentang-mentang mikirin doi, jadi lupa sholat!!! Wuah muke gile lu, kalo lu sampe kaya begono.

Kisah cinta kita bakalan jadi hebat dan indah kalau dalam setiap hembusan nafas orang jatuh cinta, selalu dibasahi oleh dzikir.

Selalu menenangkan hati, membuat diri selalu tenang, menentramkan jiwa, mendamaikan pikiran, berusaha untuk menghindar dari hal-hal yang dilarang agama. Berusaha untuk tetap kuat iman, men. Kita-kita ini emang masih remaja, tapi nggak ada salahnya kalo udah tau cinta sejati. Yup cinta for Allah, that always know us. Asal kita pada tau aje, Cuma Allah yang bisa ngertiin kita, Cuma Allah yang tau perasaan kita. Dan Cuma Allah yang mampu menghibur kita.

Perasaan cinta itu tidak perlu dimatikan, yang penting kita musti pintar memenej agar hal itu tidak menghambat kita buat berjuang untuk agama dan masadepan. Ya nggak seh???

Nah? Trus, apa makna cinta menurutmu? Marilah kita berpikir bersama…

Seseorang yang sudah menyentuh hidup kita, adalah pasti sudah menjadi orang yang berarti untuk kita. Jika pada akhirnya kita sakit hati karena dia, jangan sepenuhnya menyalahkan dia. Yang telah ada adalah untuk dijaga, tetap tahankan prinsip untuk menyikapi semuanya dengan biasa dan wajar-wajar saja. Dengan tetap berusaha mengetahui hakikat daripada cinta itu sendiri.

Tumbuhnya cinta itu tidak mengenal umur. Dan untuk remaja yang memang belum siap nikah, lebih baik menjaga hati untuk tidak terbawa arus. Kita harus tetap berpikir kedepan dengan tetap mempertimbangkan baik dan buruknya. Coba bayangkan kalau kita suka dia, nanti kedepannya gimana ya? Bagaimana kalau missal ternyata dia nggak suka kita? Apa yang harus kita perbuat untuk hati kita biar nggak terlalu sakit? Nah, kalau ternyata dia suka sama kita? Apa yang mau kita perbuat untuk tetap menjaga hati?

Pacaran??? Wuaw.. kalau itu juga nggak boleh main-main. Musti dipikirin, kedepannya seperti apa. Nikah? Ya kejauhan lah… trz??? Masa pacaran untuk putus???

Yow… hokum pacaran sendiri itu bagaimana???

Kira-kira boleh nggak ya berhubungan atau menjalin komitmen dengan lawan jenis yang belum halal???

Bukankah kita juga dianjurkan untuk menundukkan pandangan?

Nah lhow! Menundukkan pandangan aja masih susah, masa mau menjamah dosa yang lain.

Tapi kan cinta? Ini namanya perasaan? Dan yang menciptakan perasaan kan Allah..

Yupz… Allah yang menciptakan cinta, dan Allah pula yang akan memintai pertanggung jawabannya.

Yang pasti kalau udah jatuh hati, kita musti belajar menahan diri. Mulai mempertimbangkan mana yang dosa dan mana yang bukan. Agar rasa sayang itu tidak tercemari oleh bisikan-bisikan setan yang begitu halus.

Rambu utamanya adalah hindari fitnah. Baik itu fitnah di Masyarakat atau fitnah hati. Fitnah masyarakat misalnya jalan berduaan. Fitnah dalam diri, misalnya kontak mata.

Ketemuan? Dosa. Main bareng? Dosa. Maka Nikahlah yang malah bakalan dapat pahala.

Kalau ta’aruf???

Hmm… kita musti tahu arti ta’aruf yang sesungguhnya. Ada banyak orang menyalah artikan ta’aruf dan malah menjadikan “kedok” atas sebuah dosa yang orang lazim menyebutnya pacaran.

Pacaran islami ada nggak???

Ya tidakzlah. Yang pasti islam tidak pernah menganjurkan hubungan sebelum pernikahan…

Sebenarnya tidak ada kamus resmi yang membahas ini-itu seputar pacaran. Yang dalam menilai dosa-tidaknya adalah hati. Keep open mind and an open heart

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 30 Juli 2008

HEHEHE


Ini si Mila, temenku di rumah. Termasuk anak season juga. Dia ke sini taun kemarin. Pindahan dari Gontor. Anaknya lumayan pendiem kalau di luar komunitas rumah. Dia ke-Ibu-ibuan. Malah dulu pernah dijuluki Umy sama anak kamar sebelah.
Awal dia masuk ke sekolah, sempat di kira aku. Malah ada adek kelas yang manggil-manggil Mila dengan kata “FINA” begitu mila menoleh baru deh tu adek kelas jadi kaget ples malu mungkin.
Suatu ketika waktu ada acara PENSI 17-an di sekolah, kelasku menampilkan puisi. Aku jadi pelajar dan Mila jadi santri. Dia mengenakan baju pink dan rok pink serta kerudung pink. Pokoknya serba pink sampe sendalnya juga pink. Nah, setelah tampilan kelas usai, aku ganti baju karena rencana mau ada duet sama Emy nyanyiin lagu Tegar. Aku ganti kostum yang sama-sama pink. Eh dari jauh, ada yang manggil “MILAAA,” dengan nada menggoda. Dasar adek kelas! Itu tu fansnya Mila. Aku terkekeh dan ketawa di depan TU. Anak itu balik lagi dan melihatku dari jalan.
Trz waktu shooting di balik Awan (salah satu film Maia Rosyida, teman sekolahku), Mila aku suruh pakek baju yang hampir sama dengan punyaku. Bawahan sama kerudung kita sama-sama pink, terus baju kita sama-sama putih. Kita adegan pulang ngaji. Dari kejauhan, ada yang kusuruh memotret Mila. Kemudian dia woro-woro ke beberapa anak dan Tanya “Cb tebak ini siapa?” dan benar dugaanku, mereka ngiranya aku.
Tiap kita mau berangkan sekolah, kadang secara tidak sengaja kostum kita hampir sama. Kadang biru-biru, atau pink-pink. Bahkan kerudung juga sering sama. Kadang pake kerudung kotak-kotak, kadang pakek kerudung season.
Suatu ketika, saat hendak sekolah. Aku ke luar kamar, dan Mila yang kamarnya di depan kamarku juga ke luar. GUBRAG!!! Tiba-tiba bersorak bareng. Kerudung kita sama!!!!
Terus suatu ketika lagi, pas Mila mau mandi aku lagi ngangkat jemuran, aku liat Mila pakek kostum yang rencananya hari ini aku juga mau pakek biru-biru juga kaya dia.
Sampai-sampai kalau di sekolah kita sering dikirain janjian kostum.
Capeee dheeeeeh,,,
Sebenarnya kita berdua juga nggak mirip-mirip banget. Bahkan kalo dilihat-lihat kita tu emang nggak mirip. Cz dianya itu putih dan lebih tinggi dariku. Cara bicaranya aja beda sama aku.
Hmm….
Semenjak kepergian Wikan dan kepindahan Tia dari kamarku ke kamar Khusnul, Milalah yang jadi teman satu kamarku. Aku merasa lebih akrab dari yang kemarin. Dia sangat asik kalau diajak diskusi. Karena aku sendiri tidak betah kalau missal hanya berdiam diri dan tidak ada yang diajak diskusi. Lebih tepatnya dengan diskusi, bisa menambah semangatku.
Kami satu kelas, jadi untuk forum-forum sekolah, kami mencoba menyelaraskan. Tidak jarang kami memilih forum yang sama. Karena setiap hari kami selalu bersama-sama. Bukannya apa-apa. Karena kami ingin lebih mudah saja. Dan kebetulan kami punya kemiripan dalam ketertarikan. Yaitu ingin mencoba sebagian besar forum sekolah. Paling-paling yang tidak kami ikuti hanya forum bela diri saja, atau beberapa forum lain yang tidak kami minati sama sekali.
Mila anaknya cerdas. Dia cepat menangkap sesuatu. Terutama dalam masalah film. Dia lebih mudah menangkap ceritanya daripadaku. Maka tak salah kalau dia juga sering berhasil menebak alur cerita film atau sinetron meski belum pernah nonton sebelumnya.
Dia juga paling betah kalau baca buku. Tepatnya lebih betah dariku. Sudah banyak buku yang ia telaah. Kebanyakan buku religi dan novel-novel berat atau novel kisah nyata.

[+/-] Selengkapnya...